Tips! Mengawasi Anak Berinternetan Secara Sehat

Ilustrasi Internet Sehat
Ilustrasi Internet Sehat
Beberapa hal yang perlu diperhatikan (TIPS) sebagai cara perlindungan dasar untuk melengkapi kita dalam menggunakan filter internet.

1.   Jika memungkinkan, tempatkanlah computer di bagian rumah yang mudah dilihat bersama, misalkan ruang keluarga. Hindari penempatan computer dengan akses internet dikamar pribadi anak. Ajukan beberapa petanyaan seputar akses internet dan manfaat yang diproleh. Ajak ank jalan‐jalan di waktu senggang untuk lebih leluasa berdialog sekitar internet.

Sekali waktu, priksa apa yang tampil di layar monitor, atau apa yang di akses anak ke internet. Priksa pada temporary internet file, recycle bin dan cookis situs web apa saja yang telah dikunjungi. Perhatikan gelagat anak ketika mengakses. Jika terburu‐buru anak menutup layar, memindahkan kerja file atau mematikan computer ketika kita mendekat, maka waspadalah. 

Hal demikian ini menandakan bahwa kita harus waspada dan bila dipandang   perlu,   melakukan   investigasi   untuk   mengetahui   lebih   jauh   apa kebiasaan  akses  anak.  Kemudian  arahkan  secara  benar  dari  sejak  dini,  agar mereka tidak terjerumus pada pola kebiasaan dan budaya yang keliru atau menyesatkan.

2.   Kita temani dan dampingi seperlunya, ketika mereka berinternet. Berinternetlah dengan anak sesering mungkin dan bantu mereka untuk memilah jenis informasi apa yang bermanfaat dan sesuai dengan mereka. Hindarkan komunikasi yang tidak perlu dengan situs yang belum layak dikunjungi. Beri mereka kesempatan untuk menunjukan kepada kita apa yang telah di pelajari atau sesuatu yang mereka sukai.

Kirimkan ucapan selamat secara elektronik kepada keluarga atau sahabat dan peserta dalam permainan interaktif bersama diantara teman‐teman mereka. Mintalah anak untuk menceritakan teman‐teman cengkerama diinternet, selanyaknya kita ingin tahu teman‐teman dari dunia nyata mereka.

 3. Buatkan jadwal penggunaan internet bagi anak kita sesuai dengan tahap perkembangan usia. Batasi pula lama waktu akses internet bagi anak‐anak sekolah sekitar 30 – 60 menit setiap kali akses. Pada hari sekolah, ingatkan agar anak mengakses internet terutama digunakan untuk memudahkan penyelesaian tugas sekolah,  seperti  pekerjaan  rumah  atau  tugas  lain. 

Pada  ahir  pecan  atau  hari minggu, biasanya anak yang lebih besar mungkin saja melakukan waktu yang lebih lama untuk akses. Berilah kesempatan untuk mengakses internet sewajarnya. Ingatkan agar mereka tidak menjadi adiktif dan berlebihan dalam mengakses internet. Selain mengakibatkan tambahan biaya langganan telepon, maka akses berlebihan akan merugikan, karna mengurangi waktu belajar.

Dengan cara mengingatkan secara tertib, memberikan arahan dan pedampingan, akan membuat mereka lebih bertanggung jawab, dan bertindak mandiri dalam menggunakan computer serta mengakses internet.

4.   Tentukan batas alokasi bandwidth akses internet. Batasi anak dalam mengakses internet dengan lokasi volume sekitar 1 – 3 MB perminggu atau bulan. Hal ini tergantung dari hasil pengamatan dan pendampingan serta selaras dengan kepentingan dan hobi anak.

Anak yang kreaktif dan produktif,dapat memiliki alokasi volume besar, karna mereka memerlukan beban referensi pembelajaran yang lebih leluasa dengan cara mengunduh (download).  Demikian halnya ketika mereka mempresentasikan karya kreatif kepada teman dan guru, mereka perlu   mengunggahkan (upload). 

Sekali lagi, pengawasan dan pendampingan secara teratur dan berkala, tetap siperlukan agar mencegah terjadinya penyalahgunaan dengan pengunduhan film‐film porno atau perangkat lunak tanpa lisensi yang dapat dikategorikan melanggar hokum.

5.   Jangan membatasi kesempatan akses internet bagi anak hanya pada situs web, mewsgroup dan ruang chatting tertentu secara membuta. Diskusikan terlebih dahulu dengan anak apa yang mereka perlukan dan kemana minat dan bakat akan dikembangkan. Serta jelaskan pula serba serba keterbatasan yang dihadapi keluarga, termasuk financial sehingga akses internet tidak seharusnya dilakukan sepanjang waktu untuk semua hal.

Upayakan mencapai kesepakatan tentang jenis‐jenis situs web yang diminati sehingga boleh diakses. Demikian pula sadarkan bahwa beberapa situs web tidak atau belum boleh dikunjungi, karna alas an belum cukup umur. Batasi seperlunyapenggunaan pesan  singkat    (instant  messaging) dan  ruang  chatting sesuai   keperluan.   Ajarkan   bersikap   hemat   dan   moderat   dalam   memenuhi keperluan akses internet.

6.   Jangan   pernah   memberikan   informasi   pribadi.   Arahkan   anak   kita   untuk memberikan informasi pribadi (nama, alamat, umur, nomor telepon, password,
 nomor kartu kredit, dan sejenisnya) diruang chatting, email, atau lembaran bulletin di internet. Sadarkan kepada mereka bahwa situs web untuk ana‐anak yang terpercaya  sekalipun  –  terkadang  memint  alamat  email  dan  rumah,  nomor telepon, dan profesi orang tua sebelum memperbolehkan anak masuk.

Jelaskan kepada mereka, bahwa memberikan informasi dan data pribadi, dapat membuka peluang penyalahgunaan oleh pihak lain yang tidak dikenal, untuk keperluan yang justru dapat merugikan kita sendiri. Penyalahgunaan data konsumenuntuk kepentingan penetrasi pasar produk tertentu  yang  tidak  tepat dengan usia dan kepentingan anak ( smisal obat kuat, literature porno human trafficking, childpornografhy) sangat mungkin terjadi.

7.   Jangan pernah mempunyai profil pribadi yang ditayangkan secara online. Arahkan anak kita agar tidak memiliki dan menayangkan profil pribadi scara online. Sebab menyediakan data pribadi online, akan menyebabkan mereka rentan dan menjadi mudah terdaftar dalam direktori‐direktori yang mungkin kemudian menyesakan.

Waspadalah pula, agar merekatidak didekati pihak yang tidak bertanggung jawab melalui ruang chatting anak‐anak, yang dapat saja disusupi oleh pemangsa phaedopilia. Memberikan alasan yang masuk akl dan mudah diterima atas kewaspadaanuntuk tidak  menyajikan  data  pribadi  online,  akan  menumbuhkan kesadaran dan tanggung jawab anak guna membekali dan membentengi diri dari ancaman bahay online.

8.   Gunakan nama samaran. Seperti malinkundang atau jakakelana merupakan hal sepele namun penting untuk melindungi ruang pribadi. Identitas seseorang atau sebenarnya jati diri, sebaiknya tidak dengan secara mudah diberikan kepada orang yang tidak dikenal. Bersikaplah hati‐hati dengan cara memberikan nama samara dan alamat email yang sama dengan anak dibawah usia 14 tahun.

Kita  dengan  mudah  dapat  mengawasi  email  dan  pesan  singkat  yang  datang kepada anak‐anak, demikian halnya dalam memilah dan memilih jenis pesan yang pas bagi mereka. Jika  selalu dekat dan bersahabat dengan mereka, kita akan mudah untuk memberikan contoh dan membiasakan mereka menggunakan identitas maya. Jangan membiarkan anak kita memilih nama‐nama samaran yang berbau seksualitas, sarkastik, menodai agamaatau merendahkan pihak lain.

9.   Jangan pernah membiarkan seorang anak menyusun rencana pertemuan tatap muka dengan seorang yang mereka temui di internet. Jangan pernah memperbolehkan mereka bersamaan dengan seseorang yang telah mereka temui di  internet  tanpa  memeriksa terkebih  dahulu  identitas  orang  tersebut. Sebab, dapat saja mereka mengakui gadis 12 tahun, padahal laki‐laki 40 tahun, karna menyaru dengan nama dan identitas yang berlawanan jenis.

 Jika suatu pertemuan sudah di rencanakan, kirim seseorang terkebih dahulu untuk menemani anak kita di tempat umum. Arahkan anak‐anak untuk tidak pernah membuat rencana pertemuan dengan pengguna computer lain tanpa izin orang tua.

10. Periksa jejak situs web yang di kunjungi oleh anak secara acak. Melihat jejak situs web yang dikunjungi dapat memberikan informasi yang cukup tentang bagaimana kebiasaan, hobi dan lingkungan pergaulan teman‐teman anak. Lazimnya, kita harus melakukan hal ini secara berkala. Tetapi jika anak kita kelihatannya menjadi lebih tertutup dan menunjukan gejala menyembunyikan sesuatu, maka kita harus waspada.

Upayakan untuk memeriksa filenya sesering mungkin. Jika kita menemukan jejak situs web yang di hapus dari web browser, ini merupakan  salah satu titik terang bahwa ada sesuatu yang tidak ingin kita ketahui atau sengaja di sembunyikan dari kita. Apbila ada sesuatu yang sedang terjadi dan gelagatnya mencurigakan, maka harus ditelusuri lebih jauh, agar kita tidak menyesal karna lenga.

11. Ajarkan anak bersikap sopan santun dalam berinternet. Arahan‐arahan yang baik dan penuh dengan alasan yang mudah diterima dari orang tua dapat melindungi anak. Kalimat yang tertulis akan lebih terpengaruh dari kalimat lisan. Katakana kepada anak agar tidak menerima pesan atau halaman bulletin yang bersifat mempengaruhi, secara seronok atau menyalahi aturan.

Minta   agar   mereka   lebih   sensitive   terhadap   prasaan   orang   lain   ketika mengirimkan pesan online dan menghindari sikap yang tidak sopan, melecehkan, menyakitkan, atau menggunakan kata‐kata yang tidak senonoh. Komentar yang dimaksudkan untuk humor mungkin akan menyakitkan bahkan membuat orang lain marah. Kunjungi halaman pesan dan ruang chatting bersama dengan anak untuk memeriksa komentar‐komentar yang mengandung banyak penafsiran.

12. Ajatkan anak kita untuk berhati‐hati terhadap email dan attachment yang tidak jelas dan mencurigakan meskipun dari seorang atau organisasi yang mereka kenal apalagi dari orang yang tidak dikenal. Karena kebanyakan dari email‐email tersebut mengandung virus computer atau email‐email milik umum (spam) dengan isi yang tidak layak dilihat oleh usia mereka.

Arahkan anak kita agar tidak membuka email, khususnya yang ada lampirannya (attachment) sebelum memeriksanya dengan program filter spam dan antivirus baik untuk email dari orang atau organisasi yang sudah di kenal apa lagi dari seseorang yang tidak dikenal karna pada saat ini banyak spammer dan virus yang menyamar menggunakan email orang atau organisasi yang telah dikenal.

 13. Pasang psasword administrator pada program penyaring internet (internet filter).
Jangan lupa mengeset password administrator pada program penyaring kita untuk menjaga agar setting filter kita tidak di rubah oleh anak. Tanpa hal ini, program penyaringan tidak berarti sama sekali.
Pastikan kita menyimpan fasword di sebuah tempat aman, karna jika kita lupa password, tidak dapat mengakses program

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Tips! Mengawasi Anak Berinternetan Secara Sehat"

Post a Comment